Sunday, February 23, 2020

Sesak Napas Dada terhimpit Bolak Balik UGD 1 Bulan 3x Takut Serangan Jantung

gejala serangan jantung

Assalamualaikum. Mohon saran nya teman-teman. 6 bulan lalu saya mengalami sesak nafas, dada serasa terhimpit, karena itu hal yang tak biasa bergegas saya ajak suami ke RS, kebetulan rekam jantung saya menunjuk kan adanya Ves.

Dokter menyarankan opname. 3 hari kemudian dinyatakan boleh pulang, tapi mendadak dicancel katanya dari rekam jantung terakhir ditemukan sumbatan dan saya dinyatakan menderita Nstemi. Kembali saya mendapat perawatan selama 3 hari, mendapatkan suntikan arixtra dan mulai mengonsumsi obat jantung.

Karena penasaran, saya pun Googling tentang penyakit dan obat-obatan yang saya minum. Alih-alih sembuh malah justru membuat saya takut. Ya, Allah, kehidupan saya seketika berubah total, ada semacam ketakutan bahwa hidup saya akan segera berakhir, mikir anak saya masih balita, mikir suami, pokoke kacau perasaan saya.

Hari ke-6 saya diijinkan pulang dengan catatan tidak boleh aktivitas. Sesampai di rumah jujur saya tidak bisa tidur tenang takut serangan jantung itu datang lagi. Semakin saya berpikir tubuhpun ikut bereaksi, badan lemas, gemetar, keluar keringat dingin terus, pandangan berkunang-kunang, sempoyongan, nyeri dada, nyeri ulu hati hingga ke punggung, tenggorokan rasa mengganjal, yang ada saya cuma nangis dan nangis.

Saking bingungnya suami membawa lagi saya ke UGD tempat semula dirawat. di rekam jantung lagi hasil nya normal. Saya pun disuruh pulang lagi, sesampai dirumah semalaman saya tak dapat memejamkan mata.

Ketakutan demi ketakutan terus membayangi. Hari hari saya lewati dengan perasaan cemas dan was was, selama kurun waktu 1 bulan 3x saya berlari ke UGD, Ugd seakan menjadi dewa penolong saya.

Setiap datang ke UGD pasti tensi saya selalu tinggi, seperti biasa dokter melakukan rekam jantung. Jika normal paling hanya diberi injeksi ranitidine dan disuruh pulang. Dulu saya tak pernah merasakan apa yang saya rasakan ini. Jika sensasi itu datang jujur hanya ketakutan yang saya rasakan, entah berapa kali saya selalu mengunjungi klinik(faskes1) tiap saya berasa ga mampu bertahan.

Karena penyakit ini saya harus melakukan kontrol rutin tiap bulan ke RS. Pada kesempatan itu saya ceritakan keluhan pada dokter. Bulan ke 3 aspirin dihentikan, lanzoprasole dan ranitidine diberikan 2x sehari(biasanya 1x sehari).

Pemberian aspirin dihentikan tapi sensasi itu tetap juga datang. Ya, Allah, saya hampir menyerah... Suatu hari ada teman menyarankan untuk memperbaiki ibadah, lebih mendekat pada Nya. Bukan saya tidak mau, setiap sholat saat ruku' dan berdiri setelah sujud kepala saya pusing sekali, badan lemas, terpaksa sekarang saya sholat sambil duduk.

Teman-teman, tolong bantu saya keluar dari situasi ini. Ketakutan terbesar saya adalah serangan jantung... Saya ingin sembuh, ingin menyempurnakan ibadah saya, ingin terus mendampingi suami dan anak-anak saya. Saya ingin menyaksikan anak saya tumbuh dewasa.... Anak saya masih balita.... Mohon pencerahannya.

Saran :
Untuk masalah jantungnya menurut saya silakan cari second opinion dengan diagnosa ke dokter yang berbeda..... Bukan tidak mempercayai dokter pertama, seinget saya ada cerita di sini didiagnosa ada masalah jantung, sudah ikut prosedur pengobatan jantung. setelah didiagnosa ulang ternyata diagnosa awal salah karena ada kesalahan prosedur waktu pemeriksaan jadi walhasil jantung dia sehat-sehat saja...

Untuk asam lambung n anxie tinggi nya silakan terapkan 3P.....  trutama pola fikirnya harus banyak dirubah supaya lebih ikhlas, banyak berserah dan berpasrah.....

Dulu saya seperti itu juga akibat gangguan lambung menipis karena muntah darah diakibatkan alkohol yang lama berdiam dilambung, opaname hampir sebulan lebih akhirnya pulih lambung saya, tetapi kata dokter asam lambung bisa tiba-tiba naik dan menyumbat di jantung, saya ketakutan selama setahun, memang ada penyumbatan di jantung kata dokter, takut mati, dunia terasa hampa, kita merasa sedih tetapi hal itu tidak mematahkan semangatku untuk melawan. Saran saya jalan kecil tiap pagi, sholat harus berdiri, lama kelaman pusingnya akan hilang, jangan dulu makan pedas, minum clorofil intinya jangan takut.. Semua sudah digariskan.

Balasan :
Terimakasih untuk sarannya,. Iya,, benar. Saya sadar saya mengalami anxiety. Sejak terdiagnosa Nstemi, saya pun mulai mengubah pola makan, stop gorengan, stop asem, stop pedas, lebih extremnya saya juga stop garam, berharap tensi darah tidak naik, tapi tetap saja tidak banyak membantu.

Saya ini pasien BPJS mandiri kelas 3. Di RS tempat saya kontrol adalah RS tipe C dan ditangani Dr SpPd. Saya pernah mengajukan pindah RS yang ada poli jantungnya ke RS tipe B, tapi dari Dr tidak diperbolehkan karena tidak bisa merujuk karena tidak ada indikasi yang bisa dijadikan alasan merujuk (penyakitnya masih bisa dihandle di RS tipe C).

Pernah saya utarakan tentang kecemasan saya, Dr hanya menyarankan tenang dan diberikan alprazolam. Dari teman-teman saya tau alprazolam itu menyebabkan ketergantungan, jadi obat itu tidak saya minum.

Sekarang ini yang sering saya rasakan, setiap dada saya nyeri dan punggung saya sakit pikiran selalu ke mana-mana. Saya sudah coba teknik pernapasan 4-7-8, mendengarkan audio terapi relaksasi tapi belum banyak membantu. Mungkin saya juga sudah lupa bagaimana caranya tertawa karena sindrome ini.

Sudah saya coba tenggelam kan diri belajar mengaji namun juga belum banyak membantu. Saya belum menemukan ketenangan yang saya cari, hati saya masih terbolak-balik... Kadang bisa move on, kadang kembali lagi ke titik terendah.... Belum bisa menanamkan benih-benih positif dalam pikiran saya. Kemampuan berpikir saya pun seperti terganggu, sering kurang fokus atau malah jadi telmi.

No comments:

Post a Comment