Friday, September 14, 2018

Saya Phobia tak Masuk Akal Takut Bumi Amblas, Gempa, Kiamat

Ramalan kiamat salah

Saya tidak tahu entah dari kapan, phobia yang aneh ini ada pada diriku, yang pasti aku sudah merasakannya semenjak kuliah. Mungkin akhir SMA aku mengidap phobia penyakit ini.

Biasanya terjadi ketika aku sedang fokus, misalnya kerja di depan komputer. Tiba-tiba berasa mak jeglek begitu, seperti diayun, seperti jatuh dari ketinggian, tapi orang lain tidak merasakan, hanya aku saja.

Hal itu membuatku cemas, dan percaya seakan bumi yang aku pijak runtuh, seakan bumi sangat kecil hingga aku takut tidak punya tempat untuk tinggal dan bernafas. Dan diperkuat karena waktu itu habis nonton film kiamat 2012, akhirnya di otakku tertanam bahwa bumi ini adalah melayang, dan saya berdiri pada sebuah benda/lempengan yang melayang di udara yaitu bumi.

Jalan ku jadi sempoyongan, mata blur, tidak bisa fokus. Aku cemas, telapak tanganku keringat dingin, bahkan sampai hilang nafsu makan. Kalau sudah begitu pundak jadi kaku, dan kalau diajak ngobrol pasti tidak nyambung, karena aku menghayal bahwa bumi yang aku pijak itu bergerak.

Aku tahu ini adalah kepercayaan yang konyol, bahkan aku tahu ini tidak masuk akal. Aku tahu bahwa itu salah, tapi aku tidak bisa menolak bagaimana otakku mempercayainya.

Itu membuatku depresi, seakan-akan cerita hidupku sudah berakhir, seakan aku akan mati, bagaimana aku dapat melakukan sesuatu kalau aku percaya bahwa akhirnya aku kan mati, dan ingin segera hancur. Aku jadi tidak dapat melakukan aktifitas, aku resign karena ini.

Aku tidak pernah menceritakan ini pada siapapun, karena aku pasti dikira gila. Dan aku malu karena ini. Aku juga takut berada di tempat lapang, seperti jalan raya yang besar, lapangan, pokoknya hamparan yang luas. Rasanya seperti di hempas, seperti bumi yang aku pijak bergerak naik turun. Bahkan aku tidak bisa naik lift, bus.

Paling parah aku jadi tidak bisa sholat di masjid, karena bisa kapan saja aku panik, saat rekaat pertama, kedua, atau dimana saja. Tiba-tiba waktu terasa berhenti, dan nafasku juga ikut berhenti, aku bisa mual, sesak, dan aku butuh bergerak. Hal ini tentu melakukan apalagi kalau berada di barisan depan, bagaimana aku bisa pergi begitu saja ketika shalat, sedangkan pas sudah diluar merasa baikan.

Ada yang sama?

No comments:

Post a Comment