Saya pernah mempunyai bentuk badan yang ideal dan berotot, tahukah berapa harganya yang harus saya bayar untuk bisa memiliki tubuh tak berlemak dan berotot?
- Orang lain masih tidur pulas, setiap jam 6 pagi saya sudah ada di gym, lalu dilanjutkan dengan berenang.
- Keluarga saya sedang mengadakan jamuan makan, saya hanya mengambil ayam tanpa lemak, tanpa makan nasi sedikitpun.
- sarapan bubur ayam di pagi hari itu enak, tapi saya makan oatmeal setiap pagi berbulan bulan.
- pizza, gorengan, coklat, es cream dan bakmi itu enak, rasa hati ingin makan saja, tetapi saya memilih tidak menyentuhnya dalam waktu yang sangat lama.
- dll
Hal diataslah harga yang harus saya bayar saat itu. Harga yang dibayar selalu menuntut pengorbanan.
Jangan bilang hidup kok nyiksa diri, hidup untuk dinikmati, itu hanya alasan orang untuk tidak mau bayar harga.
Namun setelah anak-anak saya semakin besar saya sekarang sudah bisa dibilang gemuk lagi, karena saya sudah tidak bersedia lagi #MembayarHarganya untuk bisa tetap memiliki tubuh ideal. (la meh piye, angger mangan nang restaurant pesen akeh, bocahku ora entek ya bapak'e seng ngentek'ke, ora dientek'ke ya rugi tenan, wes mangan terus pokok'e, anak bojo mangan opo melu mangan, saiki lemu meneh awak'e)
Ketika kita menginginkan sesuatu tidak bisa tidak ada harga yang harus dibayar.
Apakah kalian tahu saya sebagai #SambalManiak saya harus meninggalkan sambal apapun selama berbulan-bulan demi kesehatan lambung saya.
Apakah kalian tahu jika saya harus tetap beraktifitas sekalipun setiap hari saya merasakan kliyengan.
Apakah kalian tahu jika saya juga takut akan suara burung, suara ambulan, dll namun saya beranjak keluar mencari mana itu burung yang bunyi setiap kali saya takut.
Apakah kalian melakukan hal yang sama dengan saya, berolah raga setiap hari dengan perasaan yang was-was.
Apakah kalian pernah merasakan beratnya ketika panik attack datang saya memilih untuk duduk tenang mengatur nafas dan mulai bernyanyi dengan gitar saya dibanding membuka google atau situs apapun, dan itu saya lakukan setiap kali panik datang..
Apakah kalian tahu bagaimana rasanya berjuang setiap hari menyibukkan diri dan pikiran agar pikiran terus aktif digunakan dan tidak terbiarkan liar dan cenderung berpikir negatif.
Apakah kalian tahu rasanya dihari libur tetapi tidak membiasakan diri tidur-tiduran, melamun, dll, tetapi tetap aktif bergerak dirumah, mengerjakan hobby, membaca buku, bermain dengan anak, tidak ada waktu untuk pikiran mengembara dan melalang buana sejenak di hari libur
Apakah kalian pernah tahu bagaimana rasanya berusaha lupa jika memiliki anxiety, seperti berusaha melupakan mantan terindah (ini harus super duper sibuk sampai lupa sama mantan)
Apapun yang kalian inginkan pasti menuntut #harga yang harus dibayar.
Konsisten dan daya tahan adalah harga yang harus dibayar.
Maaf, tidak ada yang sembuh dari anxiety yang tanpa disertai perjuangan keras dan pengorbanan.
#PedagangToaKeliling - mau gak kalian bayar harganya.
No comments:
Post a Comment