Pengalaman Penderita Gerd Bisa Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis

 

Salam kenal semuanya..

Maaf baru sekarang “ngomong” nya, hehehe karena begitu lihat blog ini (Maret 2018) saya langsung jadi silent reader dan banyak baca artikel di blog ini. Dari yang di share banyak membantu saya
dalam lebih mengenal sakit ini dan memotivasi untuk terus berfikir positif, dan juga sharing teman-teman yang sangat-sangat membantu.

Jadi saya ngga langsung nanya-nanya, tapi langsung baca-baca dulu saja... karena ternyata most of the questions & keluhan yang mau saya tanya, sudah pernah di tanyakan dan jawabannya juga sudah banyakkkk.. fitur "search" juga saya pergunakan banget! so Thank you teman-teman yang sudah sharing.. hehehe.

Saya mulai merasakan sensasi GERD di bulan November lalu, tanpa saya tau kalau saya lagi sakit apa waktu itu. Setelah saya trackback ternyata gejala menuju sakit asam lambung sudah ada jauh sebelum 2017.

Hampir setiap saya telat makan, perut seperti banyak gas dan kepala pusing, tapi dulu saya kira itu hanya karena masuk angin biasa saja, jadi cuman minum jamu yang katanya bisa menolak angin, dan kalau sampai pusing, saya minum Panadol biru atau merah, atau kerokan sekalian pijat reflexy.

Sensasi GERD & Anxiety baru terasa di bulan Nov lalu.. Suatu pagi, di hari Sabtu, lagi santai nonton TV tiba-tiba jantung berdebar kenceng dan sesak nafas, saya kira saya mau mati saat itu, mungkin ini serangan jantung, makin panik! Keleyengan.. minta di antar ke UGD, Bersyukur istri saya tenang, dan dia ajak saya keluar rumah untuk hirup udara luar ruang.. ambil nafas buang nafas dan akhirnya hilang juga sensasi yang saya rasakan saat itu.

Setelah kejadian itu, seperti orang-orang pada umumnya, langsung cari diagnosa lewat mbah Google, oh katanya bisa jadi asam lambung tinggi. OK! Saya hanya siapkan obat pereda maag/kembung cair saja.

Terus saya sangat ingat nih, beberapa hari setelah itu, malem-malem, saya lapar terus saya pesan INTERNET pedas di warung yang katanya “ngga normal” itu.. Perut kenyang terus ngantuk donk, nah tengah malam saya kebangun dengan sensasi yang pernah saya rasakan sebelumnya di tambah perut begah, ga enak banget!. Akhirnya ngga bisa tidur sampai pagi.

Lagi-lagi saya hanya mengandalkan mbah Google.
Dan mulailah pencarian obat dan herbal yang ampuh (dan bisa cepat) untuk nyembuhin Aslam tinggi ini di mulai.

Dari kunyit kapsul, jahel kapsul, temulawak kapsul, jelly gamat, sampai nyari di E Commerce apps dan beli beberapa herbal yang katanya bisa nyembuhin, semua sudah saya coba.

Sampai bulan Desember Gak sembuh juga, sempat kena serangan panic attack (Anxiety) beberapa kali lagi, juga insomnia hampir setiap malam! nyiksa banget, saya kalau malem, sampai harus pasang youtube putar video-video white noise atau hipnosis buat tidur.

Akhirnya saya cek darah lengkap sekaligus EKG & Threadmill. Hasil bagus. Dokter Labnya bilang kalau sensasi-sensasi itu bisa jadi karena Asam Lambung tinggi atau GERD. Di sarankan ke Dokter penyakit dalam.

Saya ngga langsung ke Internist, kebetulan ada anggota keluarga yang dokter umum, di kasih Lansoprazole saja. lagi-lagi karena ngga merasa ada perubahan yang significant (baca: instant) saya ga lanjut minum obat itu.

Phase 2 mencari obat herbal lagi.. dari madu yang khusus maag dan aslam katanya, cereal khusus aslam, dll.

Oh iya dari Bulan Desember 2017, saya juga ganti menu makanan, jadi hanya makan nasi, sayur bening dan telur rebus. itu saja. Badan makin lemas, perut juga tetep merasakan sensasi-sensasi GERD. Di Phase ini saya sudah menghidari Roti, Susu, Daging sapi, hasil research sendiri, hahaha. No more Bakmie apapun buat saya.

January akhirnya saya memutuskan ke Dokter Penyakit Dalam (KGEH) yg lokasi RSnya lumayan jauh dari domisili saya.

Dokter, begitu periksa langsung ngomong "Ini mah karena cemas nih.." sambil senyum. terus saya di USG, banyak gas di lambung, bagian lain normal. Di Jadwalkan minggu depannya untuk Endos, dikasih resep obat.. resepnya ga saya tebus. saya bandel, mindset saya masih yang "nanti obat-obatnya bisa bikin rusak ginjal" mungkin itu juga karena ke parno-an saya, effect dari penyakit GERD ini. Lagian Obatnya ada yang mahal, yang satu butirnya 24rb!. Dan saya ga balik lagi buat Endos, karena takut dan belum siapin dana buat Endoskopi.

Balik ke minum kunyit, kali ini biang kunyit. Setiap hari minum...
Setiap merasa membaik, saya bandel, cheatingnya makan junkfood!
Habis cheating ngga mungkin ngga keluar tuh sensasi.. baru deh balik ke makanan "bersih" versi saya tadi.

Bulan February, berat badan makin turun dan makin stress, sensasi juga masih mampir. Akhirnya ke Dokter penyakit dalam (KGEH) lagi, kali ini di RS yang dekat rumah. Di USG lagi, hasilnya sama ; banyak gas.. di sarankan Endoskopi. Diresepkan obat berbeda (Rantin). Not getting any better. Biaya Endoskopinya juga lebih mahal disana, jadi saya pending lagi.

Sampailah di bulan Maret 2018, karena makin stress, berat badan turun terus, sensasi-sensasi terus ada, padahal udah makan "bersih" versi saya. Aktifitas kerja dan berosialisasi sangat tergangg selama beberapa bulan itu.

Akhirnya saya balik ke Dokter Penyakit Dalam (KGEH) yang pertama untuk di Endoskopi. Saya di bius lokal. hanya 5 menit pemeriksaan.

Dokter waktu liat hasil tau kalau saya ngga minum obatnya. hehehe. Diagnosanya n biopsi: GERD, Lambung saya ada lecet-lecet, dan erosi asam lambung di esofagus yang mengakibatkan radang, Tidak ada bakteri H.pylori.

Saya curhat soal BB yang turun terus (dari 81 ke 69 dalam rentan 3 bulanan). Saya bingung bagaimana cara menggemukkan badan penderita asam lambung?

Dokter nanya memangnya bapak makan apa?
terus saya jawab : Nasi putih, Telur rebus, bayam rebus, sayur labu. itu aja Dok, Karena pantangannya khan banyak banget saya baca di INTERNET.
Dokter bilang Ya jelas pak!, kalau hanya makan kaya begitu gimana ngga turun BB dan makin lemas khan ? makin stress makin cemas, sulit sembuh deh nanti kalo begitu terus..

Saya disuruh MAKAN YANG BENAR, JANGAN TELAT MAKAN, hindari pedas, asam, gorengan.. perbanyak sayur dan buah, diMINUM OBATnya dan MANAGE STRESS! alias JANGAN CEMAS! JANGAN MEROKOK (kebetulan saya sudah berhenti lebih dari 5 tahun), dan JANGAN KONSUMSI Minuman beralkohol (Saya juga bukan peminum).

Dokter ingetin juga kalau obatnya jangan sembarang berhenti, karena ini kaya terapi, jadi harus di minum, sesuai yang di anjurkan. Sampai ada catatan jam jam nya supaya saya ngga telat makan.

Saya akhirnya tebus obatnya, mulai mengikuti saran dokter, makanan lebih variasi tetapi tidak makan gorengan, no gluten, dan obat di minum rutin sesuai resep dokter.

Alhamdulillah, saya merasakan ada perbaikan, dan memang tidak instan, dengan disiplin jam makan dan minum obat pun tetap masih merasakan sensasi-sensasi.. tapi saya terus berusaha berpikir positif dan berserah kepada, dan bukan menyerah pada keadaan.

Dosis obat sudah dikurangi, dari yang 3 macam obat sehari 3 X, sekarang sudah tinggal 1 macam obat sehari 1 X.

Terus join grup ini, wah makin seneng lagi, karena dapat resep-resep makanan sehat, tentang alkaline food, juice dan the amazing HERBAL TEA!
saya banyak belajar tentang 3P (Pola makan, pola hidup, pola pikir) , how to deal with anxiety dan masih banyak lagi.

Saya belum sembuh, tapi saya mau menjalankan hidup sehat yang nantinya mudah-mudahan membawa saya pada kesembuhan. semua perlu proses, tidak bisa instan.

Mohon maap sekali post panjang bener.

Semangat sehat semuanya!!

Berserah tapi jangan menyerah. Surrender but don't give up!