Saturday, April 28, 2018

Bipolar Akibat Dampak Buruk Orang Tua Sering Bertengkar Didepan Anak

bipolar disorder

Siapapun yang baca ini. Aku nggak tau ini bisa dibilang curhat atau bukan.

Sebenarnya aku udah mendam ini lama banget dan sekarang aku mau ngungkapin ini karena rasanya sekarang aku udah ada di titik terendah hidup aku.

Setiap aku sedih banget atau mungkin depresi aku seakan-akan dengar suara bilang ‘mati-mati-mati' berulang-ulang. Dan pas waktu lagi marah banget atau kecewa aku justru nggak bisa ngungkapin nya.

Aku nggak bisa yang namanya ngamuk. Tapi tiba-tiba ada suara lagi dan kali ini bilang ‘bunuh' berulang juga. Aku nggak tau ini cuma sugesti atau apa. Tapi aku mulai takut...

Aku ini pendiam dan cenderung memendam semua perasaan aku. Kadang kalau nggak ada yang liat aku nangis karena sesuatu dan setelah aku berhenti nangis tiba-tiba aku lupa kenapa bisa nangis. Aku bingung, aku sempat berpikir kalau ini cuma pengaruh masa remaja aja.

Tapi aku takut.. Aku bilang semua nya disini karena nggak tau mau bilang ke siapa lagi.. Dan ini semua bermula sejak aku kecil, sejak aku selalu liat ortuku berantem terus baikan terus berantem lagi terus baikan lagi...aku nggak suka sedih mereka berantem dan pas baikan aku kayak biasa-biasa saja kayak nggak pernah ngalamin itu semua... Tolong siapapun yang baca ini siapa tau aja punya masalah yang sama kayak aku... Supaya aku nggak merasa sendirian... Aku takut..

Aku orang yang cukup periang di depan orang, tapi itu karena aku gak mau (atau gak bisa) membiarkan orang lain melihat kesedihanku. Suara-suara dalam otak yang menyuruhku menyakiti diri sering sekali muncul...bahkan ketika aku sedang tidak sendiri.

Dulu, ortuku sering banget ribut bahkan sampai ibuku hampir pergi. Itu waktu aku masih kelas 4 SD. Itu yang bikin aku jarang ekspresiin perasaanku karena cenderung lebih sering sendirian di rumah.

Pikiran-pikiran kek gitu makin sering muncul setelah ayahku meninggal 4th lalu. Dulu aku kira ini karena aku masih masa labil, tapi sampai sekarang di umurku 21 tetep ada.

Aku pun minta izin ke ortu buat ke psikiater tapi respon yang aku dapat malah buat aku lebih down dari sebelumnya. Mereka larang aku dengan alasan kalau aku nggak gila padahal yang konsultasi ke psikiater itu nggak berarti gila kan?.

Mereka bilang aku masih bocah dan nggak tau apa-apa. Karena itu aku juga dipaksa buat berteman sama anak-anak teman ortu ku yang baiknya cuma pas didpan ortu kami aja. Dan pas ortu kami pergi aku malah dibully dan dan dijudesin.

No comments:

Post a Comment