Teman-teman tolong bantu mengevaluasi penyakit saya. Saya insomnia. Sebelum berobat ke psikiater insomnia saya cukup parah. Susah tidur dan sulit mempertahankan tidur. Sampai-sampai saya frustasi dan ingin mati.
Kata psikiater saya depresi sedang,,dikasih fluoxetin dan amitriptyline. Alhamdulillah insomnia agak membaik. Minum obat -+ sudah 3 tahun. Cuma tiap kali berhenti minum obat, insomnia dan frustasi spertinya balik lagi. Apakah saya memang depresi atau hanya gangguan tidur?.
Kalau insomnia kok sampai bertahun-tahun ya? Obat yang saya konsumsi saat ini Amitryptilne 25 mg diminum sebelah sebelum tidur. Saya tahu obat tidak menyelesaikan masalah tapi saya tidak tahu selain minum obat harus ngapain. Kalau tanpa obat kayanya saya ga sanggup.
Padahal saya selalu berusaha tidur teratur, ga pernah mencoba begadang. Tetap aja insom masih sering datang.
Kalau saya tidur tanpa obat lumayan bisa 4-5 jam. Siangnya sengantuk apapun tetep gak bisa tidur. Tapi kalau dibantu obat mendingan bisa sampai 6 jam. Sepertinya kadar serotonin di otak saya memang rendah.
Menurut temen saya insomnia kalo gak disertai depresi dan cemas gak masalah, banyak temen yang jadi Kalonger, Batman, Owlman dll suku dalu gak minum obat juga gak papa. Karena depresi gak selalu insomnia, bisa juga hipersomnia, tidur mulu...
Tapi saya kurang setuju saya temen saya tersebut karena kalau insomnia terus-terusan saya pasti cemas dan ujung-ujungnya depresi. Bahkan selalu ingin mati. Tolong teman-teman bantu saya.........
Sama sepertihalnya saya, walaupun siangnya jadwal padat menguras energi ttp saja malamnya susah tidur, hal ini diperparah saya menganggap kalau saya susah tidur jadi yg dipikiran saya saat mau tidur saya tidak bisa tidur. Itu membuat saya frustasi, sedangkan jadwal disiang hari padat
ReplyDeleteSama persis dengan saya kasus tersebut. Semakin lama saya tidak tidur, semakin saya tidak bisa tidur. Rasa nya kantuk tidak pernah datang. Semakin lama tubuh semakin lemas dan gelisah, pikiran akan penyakit dan mati semakin menghantui.
ReplyDelete