Thursday, February 14, 2019

Bab Berdarah karena Melena sampai Hb 2, ternyata terkena GERD

Rempah-rempah obat gerd

Hallo semua terima kasih sudah di approve.
Selamat weekend jangan lupa 3p nya dijaga jangan sampai khilaf karena asik liburan hehe.

Saya baru didiagnosa terkena maag pada awal desember 2018 kemarin. Lifestyle saya termasuk yang sembrono. Makan tidak teratur karena pekerjaan, lumayan rajin mengkonsumsi alkohol, makan mie instant tengah malam, bahkan bisa 2 bungkus atau lebih dalam sehari.

Sehari sebelum gejala pertama terasa, saya telat makan malam sampai jam 12 malam, lalu diisi dengan mie instant pula. Malam yang paling saya sesalkan hahaha. Keesokannya perut terasa sakit, kram juga tapi saya paksakan tetap aktivitas bahkan sampai keesokan harinya masih terasa dan akhirnya saya tumbang sudah tidak kuat karena kram dan perih sekali.

Sore harinya saya izin karena sudah tidak kuat dan pergi ke klinik ( saya belum pernah ke klinik ini ) yang ada dalam perjalanan pulang. Saya didiagnosa maag dan gejala tipes. Menjalani pengobatan selama 2 hari ternyata kram dan sakit tidak berkurang sama sekali.

Akhirnya saya putuskan untuk ke klinik dekat rumah yang sudah saya percaya (biasanya kalau ada keluhan ke klinik ini, tapi karena kemarin urgent jadi diputuskan ke dokter yang ada dijalan saja haha) . Sampai di klinik diagnosa masih sama, tapi dokter dan saya pun tidak menyinggung soal gejala tipes karena sakit perut yang luar biasa yang saya rasakan ( ini kesalahan besar sih haha ). Hanya minum obat 2 kali dari klinik tsb kram dan sakit sudah mereda, tapi masih menjalankan pengobatan selama 5 hari.

Senin kemudian badan sudah terasa segar bahkan seperti balas dendam, 3 jam sekali makan, menunya pun pantangan semua nasi padang, ayam geprek, fast food, kopi, bahkan menjelang tahun baru karena lingkungan, saya mengkonsumsi alkohol ciu selama 3 malam berturut turut.

Setelah liburan selesai dan aktif kerja kembali, hanya hitungan 2 hari saya tumbang lagi ( kayaknya terlalu lelah, karena pekerjaan awal tahun bisa bikin saya kerja pulang jam 11 malam berangkat jam 7 pagi ). Kali ini badan panas (walau sudah terasa 2 hari sebelumnya tiap menjelang maghrib badan terasa panas ), mual, badan pegel, bab tidak normal. keesokannya cek ke klinik deket rumah cek darah, dan positiv tipes.

Pengobatan 5 hari ditambah obat cacing, keringat banjir bahkan sampai di atas kepala ( keluar dari pori pori rambut haha ). Obat habis, badan sudah terasa mendingan, bisa makan nasi, tidak mual dan muntah, keringat berkurang. Kembali ke klinik karena belum terasa full sembuh, diagnosa bagus banyak peningkatan, dikasih antibiotik lagi untuk 3 hari (obat cacing sudah stop) dan dikasih vitamin penambah darah, disini diperingatin kalau babnya akan hitam jadi jangan kaget.

Jalan 2 hari muncul keanehan tiba-tiba perut terasa ada gelembung bergerak lalu ada dorongan untuk BAB , sampai kamar mandi feses keluar seperti air dari kran, berwarna hitam dan ada merah-merahnya. Badan langsung berkeringat, sempoyongan, bahkan hampir jatuh di perjalanan kamar mandi ke kamar tidur. Sampai tempat tidur langsung mual, muntah putih air ( anehnya tidak keluar makanan sedikitpun ) langsung minum obat anti mual, kepala masih pusing dan keringat dingin.

Keesokannya obat habis semua, saya sudah bisa jalan untuk meregangkan badan dan makan pun normal termasuk lambung, tidak ada keluhan. saya kira saya sudah sembuh total, ternyata salah, esok harinya menjelang sore ada reaksi seperti kemarin lusa. Perut seperti ada gelembung bergerak dan ada dorongan BAB, prett !! (maaf haha) feses keluar deres seperti air kran dan sama berwarna hitam kemerahan. Keluar juga panas dingin kepala seperti berputar, tidak tertahankan bahkan hampir merangkak ke tempat tidur, mual, lalu muntah, lalu minum obat mual lagi.

Selang sejam ternyata pusing datang kembali seperti berputar, bahkan saya sampai teriak-teriak seperti orang gila untuk memanggil ibu saya, dalam pikiran takut banget ada apa-apa, ibu saya datang dan langsung memberikan minyak kayu putih ke bagian yang terasa dingin.

Malam itu saya masih bersikeras untuk tidur sendiri di kamar saya ( posisi kamar saya ada di belakang deket kamar mandi, jadi sebenarnya kalaupun teriak-teriak tidak terlalu terdengar). Esokannya bertambah parah, diare berwarna hitam kemerahan terus datang dan pusing makin sering datang , bahkan sampai ada kejadian, ketika pusing itu datang posisi pintu tertutup dan saya berusaha memanggil ibu saya, tapi dalam pikiran yang waktu itu masih pusing seakan naik halilintar, saya berusah buka pintu agar suara saya terdengar, ketika bapa saya datang dia menemukan saya di tempat tidur dalam keadaan pelipis kepala sobek dan berdarah, akhirnya jam 12 malam saya dibawa ke rumah sakit terdekat, rumah saya di bekasi jatibening ( dan kerja di mampang prapatan jaksel ).

Sampai di IGD naik kursi roda saja kepala berputar pusing sekali, dengan keadaan darah di pelipis dokter menghandle luka luar saya, akhirnya dijahit 8 jahitan. Tapi saat itu saya tidak terlalu perduli dengan luka luar saya, saya lebih mengeluhkan pusing saya yang kambuh bahkan ketika saya duduk.

Menurut dokter setelah ditunjukan hasil cek darah ini masih gejala jadi tidak perlu di rawat inap, keluarga saya bingung padahal sudah sangat terlihat pucat banget muka saya. Akhirnya saya dibawa pulang sampai rumah kambuh lagi pusingnya bahkan sampai pingsan di ruang tamu.

Singkat cerita keesokan harinya saya di bawa ke rs haji dan dirujuk rs polri, dirawat di ruang intermediate selama kurang lebih 4 hari, dan transfusi darah tidak kurang dari 6 kantong. Ternyata HB turun sampai angka 2, dan dipaksa naik ke angka 10 agar bisa di cek melalui endoskopi.

Ternyata saya terkena melena ( sampai saat ini saya engga tau bagian mana yang berdarah, karena lambung saya di cek pakai selang yang masukan melalui hidung ternyata bersih , mungkin teman-teman bisa menjelaskan? )

Setelah 4 hari diintermediate di pindah ke ruang perawatan selama 2 hari. Hasil endoskopi menyatakan saya menderita GERD, dengan tingkat erosi sedang. Sekarang sudah di rumah, saya tidak terlalu merasa bermasalah dengan lambung, tapi saya merasa terganggu di pencernaan, seperti perut mules ( bukan sakit ) dan ujung anus berkedut seakan memaksa untuk BAB. Apakah masih ada bakteri di usus saya atau itu salah satu masalah dari asam lambung yang berlebihan? mungkin ada yang bisa sharing.

Karena saya salah satu orang yang pemalu, jadi waktu kemarin kontrol tidak sempat keluar pertanyaan dari saya hahahha.

Oh iya sekarang obat dari rumah sakit sudah habis semua, dan hanya mengkonsumsi kunyit 1 sdk makan tiap pagi, madu kurma 2sdk makan 3x sehari, dan susu tiap pagi dan sebelum tidur. Alhamdulilah gejala tidak begitu banyak, hanya repot bolak-balik kamar mandi.

Sekian diary saya , anak sok bandel yang begitu kena GERD mendadak melankolis hahahahha

No comments:

Post a Comment