Saturday, August 11, 2018

Saat Diri Merasa Hidup Sendiri tak Berarti di Dunia Ini, Saya dibuang Keluarga

sendiri merasa tak berguna

Siang ini entah kenapa hati ini terasa sakit
Rasa yang akan selalu ada bahkan mungkin sampai aku mati..

Aku lahir dari sebuah keluarga. yang menjual aku (waktu bayi) hanya untuk kepentingan mereka
(keluarga kandung)ku... Aku anak terakhir yang merasa sangat tidak diinginkan.

Rasa ingin marah, kecewa. Sedikit benci terkadang memenuhi ruang hati dan pikiranku.

Terlebih aku dibesarkan oleh keluarga angkat yang mana keluarga angkatku adalah (Broken home). Aku besar dari tangan satu ke tangan yang lain karena Ibu angkatku sibuk mencari Uang. Dan Ayah Sibuk dengan Kerjaannya. Hidup di asuh dari orang satu ke orang lain..Tante, Nenek, Pengasuh.

Aku besar kurang kasih sayang. Kurang perhatian. Aku besar dengan ejekan orang.. Olok-olokan orang bahwa aku bukan anak kandung dan gak berhak apa-apa. Aku SD kelas 5 ibu sama ayahku pisah, mereka bercerai.

Saat SMP aku ikut kakak angkatku sekolah di sebuah kota lain dan saat SMP itu pula aku tau Ayah angkatku menikah bahkan punya anak dengan wanita lain di kota itu. Dan kakakku tahu tapi menyembunyikannya dari ibu ngkatku.

Setelah itu aku SMA aku tinggal bersama tanteku (adik ibu angkatku). Meskipun terkadang harus menahan sakit hati karena olok-olokan dan cacian anak tanteku itu. Dan terkadang rasa iri karena melihat keluarga mereka saling memyayangi. Ibu angkatku mulai sakit-sakitan. Pertama operasi mata. selang beberapa bulan operasi tumor.

Lulus sekolah SMA, aku memutuskan untuk menikah dengan harapan aku bisa mendapatkan keluarga yang lebih sayang dan bisa menerima aku apa adanya. Aku menikah dengan laki-laki yang umurnya beda hmpir 15th dari aku. Menikah dengan sedikit terpaksa karena bapak angkat aku sepertinya ingin menikahkan aku ntah karena alasan apa. Pernikahan itu sangat sederhana, dan dilakukan di rumah saudara (adik-adik dan keluarga bapak angkat).

Gak ada tanteku, gak ada ibu angkatku, gak ada saudara dari Ibu angkatku. Sangat sederhana. Aku selalu hidup menuruti kata-kata mereka. Merasa tidak diinginkan. Merasa gak ada yang Sayang. Merasa tersisih... dll.

Setelah pernikahan selang berapa bulan Ibu angkatku meninggal. Dan aku tidak sempat melihatnya untuk terakhir kalinya. Aku sangat terpukul, aku hampir gila. Tapi aku ingat saat itu aku hamil. Bagaimana tidak hampir gila, karena ibu angkatku adalah satu-satunya orang yang memperjuangkan kehidupanku, membesarkan aku sendirian, karena ayahku hidup dengan wanita lain dan anaknya.

Tinggal bersama suamiku, Aku sama sekali tidak merasa nyaman. Karena ternyata ibu mertuaku kurang menyukaiku. Mungkin karena anaknya yang biasa menghidupinya kini punya istri.

Gak ada yang peduli, tapi aku tetap berusaha baik semampuku meskipun aku tahu ibu mertuaku membenciku. Setelah Ibu angkatku meninggal, aku memutuskan untuk tinggal di rumah alm ibu dengan alasan karena aku hamil dan dekat dengan tante.

Sampai saat aku melahirkan, rasa sakit hatiku terulang. Karena ayah angkatku dengan jelas menyuruhku untuk tinggal bersama keluarga kandungku agar ada yang membantu aku merawat bayiku. Ntah apa yang mereka pikirkan, aku punya hati, aku punya perasaan. Aku tahu mereka tidak menginginkanku. Tapi kenapa harus nyuruh aku kembali?? Seakan merasa ingin di buang. Aku gak mau.

Akhirnya tanpa siapa-siapa aku rawat bayiku, tinggal sendiri. Karena suami kerja luar kota. Sampai pada akhirnya tahun 2012 saat anakku umur hampir 5 tahun, rumah yang ku tempati peninggalan alm ibu angkatku dijual ayahku. Dan menyuruhku pindah 1 kota dengan dia dan kakak angkatku.

Tahun 2013 aku pindah. Hubungan Suami dan aku semakin gak bagus, semakin dingin. Hanya sibuk dengan kerjaannya sendiri dan tidak mau peduli tentang apapun yang berhubungan dengan rumah yang dibeli sebagai ganti rumah yang dijual. Bicara ga pernah nyambung beda pendapat, beda pikiran, jalan masing-masing.

Sering aku minta pisah tapi suami cuma bisa bilang silakan urus sendiri. Hubungan semakin ngambang, banyak yang mendekatiku tapi mereka hanya mempermainkanku. Sepertinya memang gak ada yang peduli sama aku. Aku hanya masalah buat orang lain. Terkadang rasanya ingin pergi jauh meninggalkan hidup di sini. Tapi gak mungkin.

Kisah itu belum usai. Saat ini aku hamil 7 minggu, ditambah sakit radang lambung, dan masih saja suamiku gak peduli dengan aku. Aku hidup sendiri di kota ini yang jauh dari saudara, ga punya teman. Gak serumah dengan ayah. Karena aku males sama ibu tiriku.

Setiap malam aku kesakitan karena lambungku. Muntah tengah malam, gak ada yang bantuin. Cuma aku dan anakku yang sekarang umur 10 th.

Kadang putus asa, ga ada harapan. Hidupku sia-sia, gak ada yang sayang, ga ada yang peduli.

Andai kematian boleh diminta mungkin lebih baik aku dan anakku mati biar tidak merasa sakit hati karena kisah yang seperti ini. Tapi yang ada aku hanya bisa sabar.. Ntah sampai kapan.

No comments:

Post a Comment