Sunday, July 8, 2018

Orang Tua selalu Menyindir Membuatku Merasa tidak Berguna dalam Hidup

 pengangguran

Ketika orang tua pun tak bisa mengerti keadaanmu, kepada siapakah kau akan bergantung?

Menyusuri jalan hidup yang gelap dan sepi, serta dingin menusuk. Berjalan sebagai seorang manusia yang tak diharapkan untuk ada, mengetahui kegagalan dirimu, hingga akhirnya mereka mungkin
menyesal memiliki anak sepertimu.

Disaat itu pula dirimu menyadari bahwa kau telah "benar-benar" menjadi manusia yang tak berguna. Lalu akhirnya kau berpikir bahwa hidupmu tak ada gunanya, takdirmu semuanya adalah untuk menjadi sampah yang sia-sia. 

Maka saat itu pula kau memutuskan untuk menjalani hidup sendiri ditempat yang jauh nan terisolasi, pilihan kedua adalah mati. 

Air mata yang mengalir dari matamu selama bertahun-tahun kini telah kering. Semua usaha yang kau lakukan untuk menmbahagiakan kedua orang tuamu kini sia-sia, meskipun pada kenyataannya kau tak sanggup melakukannya, dan akhirnya gagal, namun mereka tak melihat itu. 

Hai kawan, tidak terasa hidupku sudah semakin menua, namun kebahagiaan tak kunjung datang. Kesengsaraan yang sangaja menyakitkan bukanlah karena masalah materi, harta, dan duniawi. Melainkan tekanan batin yang begitu berat, ketika kau mulai menanggung beban itu dimulai dari saat kau kecil, saaat dimana seharusnya engkau bermain gembira, hingga sekarang kau mulai menua. 

Ya, darah ini keluar memang tak terlihat, akan tetapi rasanya begitu sakit. Semua orang merendahkanmu, mencelamu serta menyindirmu ketika kau sering mudah murung dan sensitif, padahal mereka tak mengerti sedikitpun tentang gangguan jiwa itu, mereka dengan mudahnya menyakitimu dengan berkata buruk tentang perilaku dan sifat yang kau miliki, yang bahkan kau tak mau memilikinya. 

Mereka menyakiti perasaanmu. Ya mereka, termasuk orang tuamu. Lalu yang bisa kau lakukan hanyalah mengurung diri diruang pribadimu sembari mengeluarkan air mata tanpa suara. Itu somua berulang berkali-kali.

Kemudian kau menemukan motivasi, kau bertekad untuk sembuh. Namun naas, ditengah jalan orang tuamu kembali membanding-bandingkanmu dengan orang lain, menyinggungmu tentang kekuranganmu yang tak bisa kau dapat karena penyakit ini. 


Seandainya memberi dukungan dan berkata dengan nada lembut, setidaknya itu lebih baik daripada ketika mereka berkata dengan nada sinis dan menyudutkanmu.

Ini
Semua
Terjadi
PADAKU

No comments:

Post a Comment