Dulu waktu ibuku masih hidup dia pernah bilang kalau aku bukan orang yang suka sama orang lain. Suka dalam arti tanda kutip ya.
Dan sekarang di usia 32 tahun aku sama sekali tidak merasakan apa-apa terhadap orang lain. Malah aku benci jijik dan curiga kalau ada yang suka sama aku. Aku ga percaya. Aku memandang buruk orang yang mau dekat ma aku.
Bagi ku mereka bohong, hanya mau menyakitiku. Tapi anehnya aku senang kalau ada yang kagum ma aku. Tapi begitu ada yang rasanya lebih untuk aku, aku jadi benci.
Apa ada di kalangan bipolar yang seperti saya? Tidak suka punya hubungan spesial, hubungan perasaan. Walau katanya bipolar itu libido nya di fase tertentu itu tinggi tapi saya tetap tak ada keinginan untuk menyalurkannya dengan orang lain.
Maaf saya terpaksa bicara lebih blak-blakan karena saya ga tahu harus ngadu kemana. Lagipula disini kita senasib semua. Saya buang saja semua rasa segan saya. Saya nyaman sekali sendirian, saya senang sekali berteman, bercanda dan berbagi dengan orang lain, bahkan saya baik, ramah, peduli, jujur dan tulus dengan orang lain, tak ada niat buruk untuk orang lain sama sekali.
Cuma kalau saya sudah sakit hati level sakit dan bencinya itu lebih dalam dari orang lain yang non gangguan jiwa kayak saya.
Sehingga ga ada yang bisa mendekati saya lebih dalam dan menjadi intim dengan saya. Karena jiwa saya menolak, seolah tubuh saya berteriak kalau dia adalah milik saya seorang, tak ada yang bisa memiliki tubuh saya selain diri saya sendiri.
Dan saya rasakan soalnya saya tipe yang bila sudah main perasaan maka akan sangat dalam perasaan itu sehingga bila saya tersakiti maka saya akan merasa sakit cukup dalam pula.
Bila menikah pun saya hanya akan menyakiti pasangan dan anak-anak saya. Karena saya punya sisi brutal dan kejam dalam diri saya. Sekarang saja masih lajang saya sudah punya perasaan seperti psikopat, ingin membunuh atau sekedar menyakiti fisik dan mental orang yang menyakiti saya.
Saya punya iblis dalam diri saya yang ingin sekali berontak dan keluar. Saya merasakan dia seperti binatang bercakar, singa atau harimau atau semacamnya yang saya tak tahu persis apa, karena saat dia keluar karena kemarahan yang teramat sangat tangan saya selalu membentuk cakar dan mulut saya menggeram seperti hewan itu. Saya tidak bisa bicara, hanya suara seperti hewan itu saja yang keluar dari mulut saya. Disertai perasaan ingin menerkam dan mencabik-cabik mangsa saya.
No comments:
Post a Comment