Thursday, July 20, 2017

Cara Menghadapi Orang Tua yang suka Mengatakan BODOH pada Anaknya


Gara-gara punya fisik paling jelek di keluarga, saat umur 5 tahunan.. ku sudah dapat bullyan dari keluarga sendiri. Dan, seingatku orang yang pertama kali membullyku adalah orangtuaku sendiri.

Saat umur lima tahunan ku sering tidak diakui sebagai anak mereka..katanya sih ku anak orang lain, aku dipungut di pinggir sungai..

Orangtuaku sering melontarkan kalimat itu kurang lebih 3 tahun....
Saat masuk kelas 4 esde Mereka sudah tidak pernah mengatakan hal itu lagi. Sayangnya 2 saudaraku terus terusan membullyku sampai ku kelas 3 smp..

Walaupun mereka terlihat hanya bercanda, entah kenapa aku selalu merasa sesak mendengarnya.

(Mungkin karena perkataan almarhum kakekku, ku masih bisa bertahan sampai sekarang) Saat aku sakit, aku pernah berkata kepada beliau kalau aku ingin bunuh diri dan mati saja, lagi pula aku bukan siapa siapa.

"Moq muasayangngiaq i'dao tuqu namappatengan ditingo. Iqdao na rua uaqdappangan muaq mi amate tongang oo" Bahasa Mandar

Artinya : "Kakekku tersenyum dan berkata kalau aku masih kecil dan tidak akan memaafkanku jika aku benar benar melakukan hal rendahan seperti itu."

Setiap kali aku dimarahi oleh orang tuaku, kalimat yang pernah mereka ucapkan selalu berada di kepalaku.

Sekarang umurku 18 th. Aku sangat ingin melupakan ingatan itu, tapi tidak bisa.

Sangat miris, bahkan teman pertamaku ingin berteman denganku saat aku menceritakan itu Kepadanya..
Dan hal itu memicu kemarahan dari keluargaku sendiri... Aku dibilangnya malu2in keluarga.

Kalau oranglain yang mengatakan itu, aku tidak akan kenapa2. Lah, ini orang tuaku sendiri kk kkku sendiri.. kalau hanya sekali dan atau 2o kali itu juga tidak akan menjadi masalah buatku.


Meski mereka selalu membullyku bahkan membunuku, aku tidak menaruh kebencian kepada mereka. Karena aku menyayangi keluargaku. Terutama kakekku. karena harta yg paling indah adalah keluarga.

Bukan hanya fisikku yang lemah, jiwaku pun sangat lemah... Yang aku alami jauh lebih mengerikan daripada yang kutulis ini.

Ya, luka dan sayatan semua orang pernah mengalaminya. Aku juga tidak tahu, kenapa perasaan ini muncul lagi sedangkan aku tidak diapa-apain oranglain..

Aku juga tidak punya hak untuk dendam, bagaimanapun mereka adalah bagian dari hidupku. Dan, aku sudah berjanji kepada almarhum kakekku untuk tidak membenci hidupku.

*Janji konyol yang selalu ku usahakan agar tidak melanggarnya.

 Memang msih bnyak org tua yg tdk mmberikan didikan yg baik untuk anknya, dan sudah jd tugas kita sebagai ank untuk tdk mengulangi kesalahan yg sma. Membully adalah hal yang tidak ingin kulakukan ke orang, karena aku sendiri merasakan sesaknya menjadi bahan bullyan.

Ya aku marah sangat marah, hanya saja aku terlalu bodoh dan selalu memendam kemarahanku saat merasa marah.

Aku tahu orang tuaku bercanda.. cuman yang buat aku tidak bisa melupakannya... meski di hadapan tamu yang datang mereka tampak enteng mengeluarkan kata-kata seperti itu, aku juga pernah bertanya serius ke ayah dan mama. Ayahku menjawab dengan sinis dan mama menjawab dengan lembut (jawaban mereka sama).

Untuk mendapatkan mainan saja, aku harus mulung dan membuat sendiri, buku tulis yang aku pakai sampai smp pun bisa di hitung dengan jari sedangkan kk kkku banyaknya minta ampun.
Pakaianku... he.. miris.

Hhhh??? Kata BODOH sudah hal biasa berada di telingaku.
Orang tuakujuga sering memakiku dengan kata bodoh.

Sekarang aku malah sering sedih kalau melihat wajah ortuku.

Aku rasa semua sudah mulai berubah saat aku pernah menjawab pertanyaann mama.

Saat itu aku tiba tiba di singgung mama saat tanteku di rumah.. ya beliau mengatakan kalau aku adalah anak yang bodoh dan bertanya apa penyebabnya.

Aku pun menghampiri ortuku dan berkata " ma, tau nggak? Ku sering dengar dari orang lain kalo ada pepatah mengataknan buah yang jatuh gak akan jauh dari pohonnya. pak ustad juga pernah bilang, kalau mulut orang tua itu berbisa, apa yang sering ia ucapkan kepada anaknya niscaya akan terkabul. Misalnya saja mama sering mengatakan kalau aku ini anak yang bodoh atau semacamnya, mungkin saja ucapan mama dikabulkan tuhan. Dan apakah waktu mama berhubungan dengan ayah, mama sudah berdo'a sebelum melakukan itu? Kalau tidak barang kali itu yang menyebkan aku lahir sebagai sosok manusia yang BODOH."

Di akhir aku tersenyum.. dan suasana menjadi hening, mata mamaku terlihat memerah tapi gak berbuat apa2.
Lalu aku pergi dari hadapan mereka.

Maaf, ini hanyalah sedikit mengeluarkan uneg2...

No comments:

Post a Comment