Wednesday, September 7, 2016

Tips atau Cara Meringankan Beban dan Terapi Penyembuhan Bagi Penderita Skizofrenia dari Sudut Pandang Pasien

Bunga Teratai

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Perawat Penderita Penyakit Skizofrenia
Di tempat

Dengan surat ini saya menyampaikan kepada Bapak/Ibu Perawat penderita skizofrenia, bahwa saya sebagai penderita skizofrenia ingin berbagi tips atau cara untuk meringankan beban bagi penderita skizofrenia.

Saya menderita penyakit skizofrenia ini sudah 7 tahun lebih. Awal menderita penyakit ini saya sangat menderita psikis, kurang harapan hidup dan ingin selalu bermalas-malasan. Saya sangat merasa kesepian dan tak ada teman.

Hanya suara-suara itulah yang sepertinya menjadi teman saya. Saya sangat kebingungan dalam menghadapi orang. Saya sangat merasa sakit hati dan sepertinya ingin meledak dan bersuara kepada suara-suara itu, namun apa daya saya sepertinya diseret ke lembah yang sangat curam dan menyeramkan.

Saya seperti diterawang pikirannya dan sangat takut akan aib saya dibuka. Pada saat itu saya sangat ingin membalas sakit hati kepada suara-suara itu, namun apa daya keluarga saya malah menghalangi saya dalam membalas suara itu.

Saya merasa sendirian dalam menghadapi “orang-orang” yang menyakiti saya. Saya sudah berobat sana-sini namun hasilnya nihil. Saya sangat ingin merasa kecewa kepada orang tua saya sendiri, kenapa tidak bisa sembuh saya ini.

Setiap saat orang tua saya menghimbau untuk menahan dan sabar. Namun saya seperti dihipnotis dan malah sepertinya suara itu ingin mengajak saya untuk membalasnya.

Setelah sekian lama akhirnya saya mencoba untuk bangkit. Saya seperti kehilangan harapan hidup di dunia ini, saya seperti diremehkan dan dilecehkan, bahkan ada suara yang melecehkan agama saya. Saya merasa ingin membalas semua perkataan yang menundukkan saya.

Setelah itu saya mencoba pendekatan agama. Saya mencoba untuk giat dan beribadah lagi. Hati saya sedikit merasa tenang. Lama kemudian saya mencoba untuk kembali belajar kemampuan saya di bidang design grafis. Saya kembali berpikir bahwa saya tidak bisa begini terus. Saya harus bangkit dan menghadapi dunia lagi.

Untuk itu saya ingin berbagi tips kepada perawat-perawat ataupun dokter penderita skizofrenia agar para penderita kembali “hidup” dan kembali ke kehidupan nyatanya.

TIPS ATAU CARA MERINGANKAN BEBAN BAGI PENDERITA SKIZOFRENIA DARI SUDUT PANDANG SAYA SENDIRI ( bisa berbeda dengan keinginan pasien lain )

1. Saya sebagai penderita skizofrenia sangat ingin ditemani dalam berbicara kepada umum, tentang apa saja. Saya sangat ingin menyampaikan siapa saya kepada dunia saya sendiri, bahwa saya sangat ingin berguna bagi nusa dan bangsa, dunia, dan agama.

Untuk itu, saya menyarankan kepada perawat untuk selalu mengajak bicara kepada penderita skizofrenia, walaupun yang dibicarakan tidaklah penting, namun sangat penting untuk merangsang penderita agar dia mau membuka pikirannya sendiri.

2. Saya sebagai penderita skizofrenia sangat ingin merasa berguna, walaupun saat ini kami BELUM berguna, namun kami sangat ingin berguna. Maka perlakukanlah kami dengan memberi kegiatan positif, seperti membaca, menulis cerita ataupun belajar untuk bekal hidup kemudian, agar kami merasa berguna hidup di dunia ini.

3. Saya sebagai penderita skizofrenia sangat ingin menutupi pikiran saya sendiri, karena saya merasa diterawang oleh semua orang, jadi saya merasa takut jika aib saya diketahui oleh orang banyak.

Namun di balik itu, saya sangat ingin berbagi cerita, mimpi-mimpi ataupun harapan masa depan saya kepada ORANG YANG PERCAYA KEPADA SAYA BAHWA SAYA ITU BESAR DAN BISA BERGUNA BAGI SAYA SENDIRI, KELUARGA DAN DUNIA.

Maka besarkanlah hati para penderita penyakit skizofrenia dengan cara menyampaikan bahwa mereka itu DIPERHATIKAN, BUKAN DIBACA PIKIRANNYA OLEH ORANG BANYAK.

Sampaikanlah bahwa “mereka” ( suara-suara ) itu bukanlah mengejek para penderita skizofrenia, namun samapaikanlah bahwa “mereka” itu hanyalah khayalan “mereka” sendiri. Jadi yang disampaikan suara itu bukanlah kenyataan namun hanya khayalan mereka sendiri.

4. Sampaikanlah kepada para penderita skizofrenia bahwa mereka itu bukan mengalami depresi, namun mereka itu hanyalah merasakan kenyataan pahit yang tidak bisa diceritakan UNTUK SAAT INI. Sampaikan bahwa kenyataan pahit itu hanyalah sebagai pemeriah hidup kita, bukan untuk dipermasalahkan.

Sampaikanlah bahwa banyak orang di dunia ini yang pernah disakiti hatinya, namun mereka membalas dengan kebaikan. Sampaikanlah bahwa kebaikan itu tetap akan ada bagi mereka, walaupun mereka berputus asa ataupun putus harapan.

Terus semangati mereka agar mereka merasa hidup dan BISA TERSENYUM dengan cerita ini. Sebarkanlah tips ini kepada mereka agar mereka membaca dan bisa MEMAHAMI DIRI SENDIRI bahwa mereka tak sendiri dan BISA BERGUNA LAGI BAGI DIRI SENDIRI, KELUARGA, MASYARAKAT DAN AGAMANYA.

5. Saya sangat ingin kembali ke dunia yang saya inginkan, namun kenyataannya tidak demikian. Dunia kami dengan dunia nyata sangat berlainan, maka tuntunlah kami agar kami menyadari bahwa kami itu tidak kekurangan suatu apapun, kami hanya kekurangan kenyataan kami dulu.

Maka tuntunlah kami mengingat masa lalu kami SEJUJUR2NYA dan suruhlah kami menceritakan tentang diri kami APA ADANYA. Tolonglah kami menggapai mimpi dahulu kami dengan cara memberikan perhatian dalam bentuk kegiatan, misalnya ngaji bersama, forum, atau apa pun kegiatan positif lainnya.

6. Ceritakanlah kenyataan pahit anda, ataupun cerita pahit orang lain, dan ceritakanlah bahwa mereka ( yang anda ceritakan) bisa menghadapi kenyataan itu dan bisa lepas dari lembah halusinasi, maka ceritakanlah kepada mereka ( penderita skizofrenia ) bahwa mereka juga bisa sembuh.

7. Ceritakanlah kepada penderita skizofrenia bahwa mereka itu sangat ingin sembuh dan berkumpul lagi dengan suasana yang menyenangkan lagi. Katakanlah “Kamu itu sangat ingin sembuh, ayo sembuh bersama kami semua”.

Sampaikan bahwa mereka itu sangat diterima masyarakat, dan masyarakat menanti agar mereka menjadi pribadi yang menyenangkan lagi, bukan pribadi yang tidak diterima masyarakat.

8. Khayalkanlah cerita ini dahulu kepada mereka, bukan disadarkan, karena mereka itu mendapat penyakit khayalan, dan senang berkhayal yang indah-indah. Suruhlah mereka untuk menyampaikan khayalan mereka dan dukunglah khayalan mereka dengan solusi.

Misalnya ingin bekerja, solusinya adalah belajar lagi dan menguasai bakat mereka. Katakanlah kepada mereka bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi penyakitnya. Lama kemudian sadarkan mereka bahwa mereka bisa menggapai impian mereka, banyak yang mendukung mereka.

TERAPI PENYEMBUHAN

1. Ajaklah mereka ( dikumpulkan menjadi satu ruangan ) untuk sejenak rileks setelah membaca TIPS2 itu, karena mereka jadi bisa berkhayal lagi dengan khayalannya sendiri setelah membaca TIPS itu. Ajaklah rileks, hirup nafas dalam-dalam, dan melemaskan tubuh sejenak.

2. Ajaklah dan katakan kepada mereka bahwa ini dunia nyata, ajaklah mereka untuk merasa AMAN dan NYAMAN disini ( di rumah sakit ataupun puskesmas ), dan ajaklah untuk berbicara kepada sesama penyakit skizofrenia.

3. Ajaklah untuk memusatkan pikiran dalam satu titik di atas kepala, katakanlah bahwa saya sangat ingin sembuh dan diinginkan lagi oleh orang lain. Buatlah suasana menjadi menyenangkan dengan cara mengajak mereka dengan intonasi nada yang bagus. ( saya sangat yakin perawat menguasai hal ini)

4. Buatkan satu kegiatan kelompok, contohnya untuk menulis kepribadian orang lain ( sesama penderita di situ), karena mereka sangat takut akan kepribadian orang lain. Suruh tulis yang baik-baik saja dan suruhlah untuk memahami kepribadian temannya, maka mereka menjadi kenal dengan temannya.

5. Ajaklah mereka untuk berkomunikasi atau berbicara kepada Tuhannnya. Suruhlah mereka meminta keinginan mereka kepada Tuhannya. Yakinkan bahwa Tuhan itu Maha Kuasa, sayang kepada mereka dan ingin menjadikan mereka mulia di sisiNya. Untuk itu perlu perjuangan agar mereka menjadi benar2 mulia di sisi Nya. Caranya dengan beribadah dan berdoa

6. Ajaklah mereka untuk berflashback ke kenyataan pahit yang dialaminya. Ajaklah mereka tersenyum kepada diri sendiri.

7. Ajaklah mereka untuk memikirkan diri sendiri dan memahami diri sendiri agar mereka menjadi diri mereka sendiri, walaupun mereka itu yang PERNAH DISAKITI HATINYA. Ajaklah mereka untuk bangkit hari demi hari.

8. Suruh mereka menceritakan perkembangan diri mereka setelah diterapi hari demi hari, dan yakinkan kepada mereka kalau mereka bisa BERGUNA dan DIINGINKAN masyarakat dunia.

9. Sampaikan surat ini kepada mereka, agar mereka mengerti bahwa penyakit ini tidak bisa menghalangi mereka dalam beraktifitas dan bekerja seperti biasanya. Juga agar mereka siap jika mereka disuruh mengerjakan sesuatu itu tujuannya apa, ya agar mereka sembuh dan kembali mempunyai harapan hidup.

Demikian surat ini saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua
Amiin Ya rabbal alamiin

Pengirim : mb.kurniawan@gmail.com

No comments:

Post a Comment