Pasti semua sahabat pernah curhat dan setiap orang pada waktunya mungkin membutuhkan untuk curhat, karena pada dasarnya semua orang suka curhat, apalagi di era internet, orang bisa curhat melalui social media yang dibaca oleh banyak orang di seluruh dunia. Dalam psikologi, padanan yang paling dekat dengan curhat adalah self-disclosure. perlu diketahui Curhat itu adalah khas Indonesia lho, Sobat :). nah ini tentunya sangat menarik untuk kita bahas.
Ada sesuatu yang unik mengenai curhat, karena pada dasarnya, manusia tidak bisa menyimpan sesuatu (informasi) sendirian, tapi yang menjadi masalah curhat ini seperti sambung-menyambung karena kalau ada seseorang yang curhat sama orang lain minimal orang lain tersebut akan curhat sama satu orang lainnya lagi dan seterusnya.
Apa yang kita rasakan ketika curhat tentunya hati kita sejenak akan menjadi lega karena beban kita sudah kita bagi dengan orang yang kita curhati, tapi masalahnya adalah orang yang kita curhati menjadi tidak lega karena dia menyimpan rahasia kita dan dia akan perlu mencari orang lain untuk melepaskan beban curhat kita. dan akhirnya dia cari teman lagi untuk curhat tentang masalah kita, dan begitu seterusnya sambung menyambung. dan ini seperti snowball effect yang makin lama makin membesar. makannya kita harus hati-hati dengan yang namanya curhat.
Orang yang mendapatkan curhatan itu seperti ibarat keranjang sampah dan ini masih lebih bagus berarti curhat kita selesai di dia dan dipendam sendiri, karena keranjang sampah ini tempat pembuangan terakhir, namun masalahnya yang menjadi keranjang sampah ini pun berpikir daripada jadi keranjang sampah terus maka dia teruskan lagi curhatan itu dan mencari keranjang sampah lainnya. makannya bahaya sekali ini
karena pada dasarnya manusia itu tidak mampu menyimpan rahasia sendiri, dia akan meneruskan rahasia itu dan akhirnya akan menjadi rahasia umum nantinya.
Nah kemudian untuk orang orang yang sering dicurhati ini akan menjadi powerfull karena mempunyai informasi banyak orang, dan ini bisa disalahgunakan tentunya kalau orang tersebut mempunyai niat yang tidak baik, entah itu untuk menyalahgunakan kekuasaan atau dalam bentuk yang lain.
Kemudian apa yang perlu kita lakukan ketika kita menjadi tempat curhat tentunya kita harus hati-hati dan wisdom sangat diperlukan dengan pedoman manusia itu mempunyai masalah masing-masing, tugas saya adalah membantu mereka, tapi kita juga perlu untuk membatasi curhat tersebut.
Kecenderungan orang yang curhat terus menerus membuat kecenderungan masalah menjadi lebih besar kemudian kita akan terjebak dalam kekhawatiran yang terus menerus dan berkembang menjadi kepanikan berlanjut menjadi depresi dan mengakibatkan stress padahal masalah yang sebenarnya tidak sebesar itu. lalu sebagai orang yang dicurhati sebaiknya tugas kita adalah menyetop itu dan mendengarkan dengan sewajarnya,
Ada pertanyaan juga, apa kita perlu curhat? untuk menjawab ini maka kita harus melihat manfaatnya curhat . apa lebih banyak manfaatnya ataukan lebih banyak mudaratnya.
Penelitian psikologi menyebutkan bahwa curhat itu positif karena Sistem kekebalan tubuh, kinerja jantung, dan kondisi saraf seseorang yang tidak pernah curhat akan menurun. Itulah mengapa, penelitian psikologi menyebutkan bahwa orang yang menikah itu hidupnya lebih sehat. Persoalannya: kita harus menemukan the right partner, mitra yang tepat untuk curhat. Pertama yang paling aman adalah curhat ke Allah tapi ini adalah dari segi dimensi spiritual sedangkan manusia adalah juga memiliki dimensi sosial atau makhluk sosial dan yang kita perlukan adalah curhat dengan pasangan hidup kita, dalam hal ini yang paling aman dan nyaman adalah istri atau suami dan kalau belum punya pasangan lebih baik curhat ke orang tua tentunya .
Dan yang menarik adalah apakah Anda merasa aman dan nyaman curhat dengan pasangan Anda, kalau Anda tidak merasa aman dan nyaman berarti selama ini anda telah salah pilih pasangan, karena pasangan yang tepat pasti akan menjaga rahasia keselamatan Anda
Apa yang terjadi kalau kita sering curhat? kalau kita curhat maka akan kelihatan borok2 kita dan ini bisa dimanfaatkan oleh orang untuk kepentingan lain,
Lalu kriteria orang seperti apa yang layak untuk kita curhat? syarat untuk orang yang bisa kita curhati adalah harus ada dua hal berikut:
1. Kita harus menemukan orang yang paham, karena tidak semua orang paham dengan masalah kita dan malah akan menjadi rumit jadinya jika kita curhat sama orang yang tidak ngerti dengan masalah kita.
2. orang yang bisa dipercaya tentunya.
Mestinya kedua syarat diatas harus ditemukan pada pasangan. dan ada kecenderungan orang yang menikah lebih sehat karena punya tempat curhat yang permanen.
Sayangnya banyak orang yang tidak bisa membedakan mana yang curhat, mana yang membuka aib. Kadang kita tidak dapat membedakannya, kemudian tanpa kita sadari orang yang mau mendengerkan kita akhirnya membuka aib kita dan ujungnya pasti penyesalan.
Banyak orang yang curhat bukan untuk mendapatkan solusi. Hanya menyalurkan kebutuhannya untuk didengarkan. Wanita kalau curhat sebenarnya cuma pengen didengerin jadi tidak usah dikasih solusi karena kalau dikasih solusi malah marah-marah (pengalaman pribadi), kalaupun kita punya solusi itu bonus tapi kita hanya memberikan solusi kalau diminta tentunya, dan tugas pasangan itu nomor satu adalah mendengarkan.
Orang yang curhat itu lebih sehat kalau menikah dengan orang yang bener. makannya kalau masih single segeralah cari pasangan yang tepat. Karena kalau kita curhat dengan teman kadang kecenderungan teman itu bisa menjadi musuh, karena teman itu tidak ada ikatan dan lebih ke yang namanya sukarela. kalau suka ya
suka kalau tidak suka ya tidak suka. Hari ini berteman, besok belum tentu.
kalau ketemu orang yang suka curhat. dan kita tidak mau mendengar curhatnya daripada kita juga nantinya ikut terbebani, bilang saja ke dia "kayaknya kamu mau curhat ni" dan ini tidak apa apa sah sah saja.
Namun ada juga penelitian di Amerika menunjukkan bahwa curhat lebih aman dengan orang asing yang tidak kita kenal dan tidak mengenal kita, ini bukan karena orang tersebut bisa dipercaya tapi lebih cenderung karena meminimalkan resiko. kalau kita pengen lebih aman cari expertnya cari orang yang punya ilmu yang bisa menjawab semua masalah-masalah Anda. Contohnya sekarang banyak hotline hotline yang menawarkan solusi dengan cari ini kita bisa curhat dengan orang asing yang pasti Aman.
Untuk sahabat-sahabat yang kerja di kantoran, Curhat di kantor ini berbahaya sekali, karena saat kira curhat kepada seseorang berarti kita telah membuka kelemahan kita kepadanya. Maka berhati-hatilah memilih pasangan curhat. Apalagi Curhat di media sosial yang berarti membuka kelemahan diri Anda kepada semua orang yang membacanya karena Setiap kali Anda curhat di media sosial berarti Anda menurunkan kredibiltas Anda di hadapan teman-teman Anda. Kalau kita curhat pastikan banyak manfaatnya daripada mudaratnya, seringnya kita curhat sama orang-orang sependeritaan makannya ini tidak menyelesaikan masalah karena sama sama punya masalah.
Orang curhat lebih sehat karena kadang ktia bisa melihat masalah tersebut secara lebih baik. tapi perlu diperhatikan juga mudaratnya. kita tidak boleh membuka aib kita karena Tuhan saja menutupi aib kita. 80% orang tidak peduli dengan masalah Anda dan 20% lainnya peduli dengan masalah Anda dan memanfaatkan masalah Anda tersebut untuk kepentingan tertentu.
"Never tell your problems to anyone... 80% don't care and the other 20% are glad you have them." - Lou Holtz
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.
Ada sesuatu yang unik mengenai curhat, karena pada dasarnya, manusia tidak bisa menyimpan sesuatu (informasi) sendirian, tapi yang menjadi masalah curhat ini seperti sambung-menyambung karena kalau ada seseorang yang curhat sama orang lain minimal orang lain tersebut akan curhat sama satu orang lainnya lagi dan seterusnya.
Apa yang kita rasakan ketika curhat tentunya hati kita sejenak akan menjadi lega karena beban kita sudah kita bagi dengan orang yang kita curhati, tapi masalahnya adalah orang yang kita curhati menjadi tidak lega karena dia menyimpan rahasia kita dan dia akan perlu mencari orang lain untuk melepaskan beban curhat kita. dan akhirnya dia cari teman lagi untuk curhat tentang masalah kita, dan begitu seterusnya sambung menyambung. dan ini seperti snowball effect yang makin lama makin membesar. makannya kita harus hati-hati dengan yang namanya curhat.
Orang yang mendapatkan curhatan itu seperti ibarat keranjang sampah dan ini masih lebih bagus berarti curhat kita selesai di dia dan dipendam sendiri, karena keranjang sampah ini tempat pembuangan terakhir, namun masalahnya yang menjadi keranjang sampah ini pun berpikir daripada jadi keranjang sampah terus maka dia teruskan lagi curhatan itu dan mencari keranjang sampah lainnya. makannya bahaya sekali ini
karena pada dasarnya manusia itu tidak mampu menyimpan rahasia sendiri, dia akan meneruskan rahasia itu dan akhirnya akan menjadi rahasia umum nantinya.
Nah kemudian untuk orang orang yang sering dicurhati ini akan menjadi powerfull karena mempunyai informasi banyak orang, dan ini bisa disalahgunakan tentunya kalau orang tersebut mempunyai niat yang tidak baik, entah itu untuk menyalahgunakan kekuasaan atau dalam bentuk yang lain.
Kemudian apa yang perlu kita lakukan ketika kita menjadi tempat curhat tentunya kita harus hati-hati dan wisdom sangat diperlukan dengan pedoman manusia itu mempunyai masalah masing-masing, tugas saya adalah membantu mereka, tapi kita juga perlu untuk membatasi curhat tersebut.
Kecenderungan orang yang curhat terus menerus membuat kecenderungan masalah menjadi lebih besar kemudian kita akan terjebak dalam kekhawatiran yang terus menerus dan berkembang menjadi kepanikan berlanjut menjadi depresi dan mengakibatkan stress padahal masalah yang sebenarnya tidak sebesar itu. lalu sebagai orang yang dicurhati sebaiknya tugas kita adalah menyetop itu dan mendengarkan dengan sewajarnya,
Ada pertanyaan juga, apa kita perlu curhat? untuk menjawab ini maka kita harus melihat manfaatnya curhat . apa lebih banyak manfaatnya ataukan lebih banyak mudaratnya.
Penelitian psikologi menyebutkan bahwa curhat itu positif karena Sistem kekebalan tubuh, kinerja jantung, dan kondisi saraf seseorang yang tidak pernah curhat akan menurun. Itulah mengapa, penelitian psikologi menyebutkan bahwa orang yang menikah itu hidupnya lebih sehat. Persoalannya: kita harus menemukan the right partner, mitra yang tepat untuk curhat. Pertama yang paling aman adalah curhat ke Allah tapi ini adalah dari segi dimensi spiritual sedangkan manusia adalah juga memiliki dimensi sosial atau makhluk sosial dan yang kita perlukan adalah curhat dengan pasangan hidup kita, dalam hal ini yang paling aman dan nyaman adalah istri atau suami dan kalau belum punya pasangan lebih baik curhat ke orang tua tentunya .
Dan yang menarik adalah apakah Anda merasa aman dan nyaman curhat dengan pasangan Anda, kalau Anda tidak merasa aman dan nyaman berarti selama ini anda telah salah pilih pasangan, karena pasangan yang tepat pasti akan menjaga rahasia keselamatan Anda
Apa yang terjadi kalau kita sering curhat? kalau kita curhat maka akan kelihatan borok2 kita dan ini bisa dimanfaatkan oleh orang untuk kepentingan lain,
Lalu kriteria orang seperti apa yang layak untuk kita curhat? syarat untuk orang yang bisa kita curhati adalah harus ada dua hal berikut:
1. Kita harus menemukan orang yang paham, karena tidak semua orang paham dengan masalah kita dan malah akan menjadi rumit jadinya jika kita curhat sama orang yang tidak ngerti dengan masalah kita.
2. orang yang bisa dipercaya tentunya.
Mestinya kedua syarat diatas harus ditemukan pada pasangan. dan ada kecenderungan orang yang menikah lebih sehat karena punya tempat curhat yang permanen.
Sayangnya banyak orang yang tidak bisa membedakan mana yang curhat, mana yang membuka aib. Kadang kita tidak dapat membedakannya, kemudian tanpa kita sadari orang yang mau mendengerkan kita akhirnya membuka aib kita dan ujungnya pasti penyesalan.
Banyak orang yang curhat bukan untuk mendapatkan solusi. Hanya menyalurkan kebutuhannya untuk didengarkan. Wanita kalau curhat sebenarnya cuma pengen didengerin jadi tidak usah dikasih solusi karena kalau dikasih solusi malah marah-marah (pengalaman pribadi), kalaupun kita punya solusi itu bonus tapi kita hanya memberikan solusi kalau diminta tentunya, dan tugas pasangan itu nomor satu adalah mendengarkan.
Orang yang curhat itu lebih sehat kalau menikah dengan orang yang bener. makannya kalau masih single segeralah cari pasangan yang tepat. Karena kalau kita curhat dengan teman kadang kecenderungan teman itu bisa menjadi musuh, karena teman itu tidak ada ikatan dan lebih ke yang namanya sukarela. kalau suka ya
suka kalau tidak suka ya tidak suka. Hari ini berteman, besok belum tentu.
kalau ketemu orang yang suka curhat. dan kita tidak mau mendengar curhatnya daripada kita juga nantinya ikut terbebani, bilang saja ke dia "kayaknya kamu mau curhat ni" dan ini tidak apa apa sah sah saja.
Namun ada juga penelitian di Amerika menunjukkan bahwa curhat lebih aman dengan orang asing yang tidak kita kenal dan tidak mengenal kita, ini bukan karena orang tersebut bisa dipercaya tapi lebih cenderung karena meminimalkan resiko. kalau kita pengen lebih aman cari expertnya cari orang yang punya ilmu yang bisa menjawab semua masalah-masalah Anda. Contohnya sekarang banyak hotline hotline yang menawarkan solusi dengan cari ini kita bisa curhat dengan orang asing yang pasti Aman.
Untuk sahabat-sahabat yang kerja di kantoran, Curhat di kantor ini berbahaya sekali, karena saat kira curhat kepada seseorang berarti kita telah membuka kelemahan kita kepadanya. Maka berhati-hatilah memilih pasangan curhat. Apalagi Curhat di media sosial yang berarti membuka kelemahan diri Anda kepada semua orang yang membacanya karena Setiap kali Anda curhat di media sosial berarti Anda menurunkan kredibiltas Anda di hadapan teman-teman Anda. Kalau kita curhat pastikan banyak manfaatnya daripada mudaratnya, seringnya kita curhat sama orang-orang sependeritaan makannya ini tidak menyelesaikan masalah karena sama sama punya masalah.
Orang curhat lebih sehat karena kadang ktia bisa melihat masalah tersebut secara lebih baik. tapi perlu diperhatikan juga mudaratnya. kita tidak boleh membuka aib kita karena Tuhan saja menutupi aib kita. 80% orang tidak peduli dengan masalah Anda dan 20% lainnya peduli dengan masalah Anda dan memanfaatkan masalah Anda tersebut untuk kepentingan tertentu.
"Never tell your problems to anyone... 80% don't care and the other 20% are glad you have them." - Lou Holtz
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.
No comments:
Post a Comment